PERBEDAAN TONG YANG KOSONG DAN PADI

Hikmah Jadikanlah Pelajaran


           TONG KOSONG kalau kita pukul dan kita dengar bunyinya pasti nyaring bahkan mungkin akan merusak pendengaran kita kalau terlalu dekat. Coba kalau kita fahami TONG KOSONG dalam kehidupan ini. Banyak sekali orang yang mengaku dirinya Pintar tetapi dalam kenyataannya sesungguhnya dia bodoh, berbicara seperti orang intelek, tetapi sesungguhnya yang dibicarakannya itu tidak ada makna atau tidak bermanfaat. Orang-Orang seperti inilah yang menjadi Rusaknya Dunia ( fasaaduddunya). bukanyanya kebaikan yang dibicarakan tetapi keburukan yang dibicarakan, bukannya akan menambah ilmu tetapi kadang akan menjadikan pertengkaran yang tidak membawa manfaat untuk kehidupan sekarang atau untuk kehidupan yang akan datang.. Orang seperti inilah disebut dengan Tong Kosong yang nyaring bunyinya tetapi tidak berfaidah atau tidak ada manfaatnya.
dari Abu Hurairoh RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :


Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata kebaikan atau diamlah. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah menghormati tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah menghormati tamunya.
(H.R Bukhari dan Muslim)

diam disini bukan berarti kita terdiam membisu tetapi kita diam bila yang dibicarakan itu tidak bermanfaat. yang dibicarakannya itu adalah kejelekan orang lain. Hal itulah yang dimaksud dengan diam.

Dalam Al-Qur'an Allah Berfirman :

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. 
(An-Nisa:114).

Dalam hadist lain yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Ibnu majah mengemukakan :

Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Maka Hindari jadi orang yang suka berbicara namun yang dibicarakannya itu tidak bermanfaat, membicarakan kejelekan, merasa diri yang paling benar, merasa diri yang paling hebat. Hindarilah kesombongan ilmu karena kesombongan ilmu bukan mendatangkan kebaikan tetapi mendatangkan Madhorot (kerusakan/kejelekan).

Berbeda dengan PADI.

           Padi ketika berbuah semakin berisi semakin tunduk dan sulit untuk di robohkan apabila padi tidak ada isinya maka padi tersebut mati dan akan terbang terbawa angin. coba kita lihat padi.. Ketika padi berisi tertiup angin, sangatlah indah dengan tertunduknya dan selalu tertunduk. menandakan suatu keta'dhiman, kekhusuan akan isi yang ada dalam dirinya..Bila ada seseorang dan berilmu seperti ini alangkah sangat mulia, Ulama yang Mursyid, Ulama yang tidak banyak bicara bila tidak ada manfaatnya, Ulama yang selalu tertunduk karena merasa dirinya adalah orang yang kurang dan serba kekurang (TAWADHU'), hanya Allah SWT yang Maha dari segalanya.

           Diceritakan pernah suatu saat berkumpullah para ulama, berdebat mengenai suatu masalah, dan disana ada Al-Imam Ja’far Ash-Shodiq sedang duduk bersama mereka. Disaat mereka saling berbicara dan berdebat satu sama lain, dan disitu ada Imam besar mereka, orang yang mengerti hukum di jaman itu, bahkan beliaulah pendiri ilmu figih, Al-Imam Ja’far, beliau ditanya, “Wahai Imam, mengapa engkau tidak berbicara?.”

Beliau menjawab, “Kami adalah suatu kaum yang tidak berbicara kecuali jika ditanya. Kami tidak berbicara yang tidak perlu kecuali jika kami diam, lalu ditanya suatu masalah, maka kami menjawabnya sepanjang yang kami ketahui.” Itulah mereka ahlul adab (orang yang mempunyai adab), radhiyallohu anhum wa ardhoohum.

Itulah Ulama daripada orang-orang yang tidak suka berbicara. Dan ini adalah riyadhoh (melatih diri) daripada bentuk riyadhoh-riyadhoh yang lain. Mereka membiasakan diri mereka dan bermujahadah daripada bersikap diam dan duduk di tempat-tempat yang gelap sampai dapat menundukkan nafsu. Adakalanya bahwa di dalam diri terdapat kekuatanyang mesti ditundukan yaitu Hawa dan Nafsunya. Ini karena sebab seorang mukmin menginginkan ruhnya bersih dalam bermuamalah kepada ROBB_NYA, seorang mukmin menjauhkan dalam pertikaian, seorang mukmin menginginkan kedekatan dengan Cinta Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda: Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda". (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani)

Subhanallah..
Indahnya menjadi orang seperti padi yang selalu memberikan manfaat dengan tunduknya tidak seperti Orang yang hanya Tong Kosong yang tidak ada Isinya..

InsyaAllah kita semua mohon Allah SWT menjadikan Muslim dan Mukmin yang berkepribadian padi dan dijauhkan pada Muslim dan Mukmin yang berkepribadian tong kosong...

Allahuma inna nas alukal Khusnul Khootimah wa Qowii' na minal iimani wal islaami.. Amin yaa robbal 'alamiin..

(Yaa Allah kami mohon kepadamu Khusnul Khotimah dan Kuatkalah kami Iman dan Islam Amiin yaa robbal 'alamiin)

Semoga bermanfaat...

Hikmah jadikanlah Pelajaran